Buser Bhayangkara74,
POLRES CIREBON KOTA,- Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik diskusi untuk membahas suatu topik tertentu guna memenuhi berbagai kepentingan.
Menyikapi isu rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Kebijakan Energi Nasional dilaksanakan di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon Jl. Sisingamangaraja No 33 Lemahwungkuk Kota Cirebon, jumat (2/9/22).
Kapolres Cirebon Kota AKBP Dr. M. Fahri Siregar, SH.S.IK.MH mengatakan, kepolisian bertugas untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat guna menciptakan harkamtibmas”, ujarnya
“Dengan seiring adanya pemulihan aktivitas ekonomi yang membuat berpengaruh terhadap peningkatan mobilitas masyarakat. Sehingga akhirnya juga berpengaruh terhadap meningkatnya konsumsi BBM”. Kata Fahri Siregar.
Lanjut Fahri “Oleh karena itu perlu diketahui oleh masyarakat, ada empat bentuk utama bantalan sosial yang akan diberikan yaitu bantuan langsung tunai (BLT), bantuan bagi pelaku usaha micro, bantuan subsidi Upah serta BLT bagi ojeg online”.
“Pemerintah berharap, bantuan ini dapat mengurangi kemiskinan, mengurangi beban masyarakat, sekaligus mendukung masyarakat yang menghadapi tekanan akibat kenaikan harga”. Jelas Kapolres Ciko.
Seperti diketahui dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kapolres Cirebon Kota AKBP Dr. M. Fahri Siregar, SH.S.IK.MH. diundang menjadi narasumber bersama dengan Wakil Rektor III Bid. Kemahasiswaan Kampus UNU Cirebon Sdr. DJOJO SUTARDJO, SE, AK, MM, Dekan Fk. Ulama Kampus UNU Cirebon Sdr. AMIR MAHFUD, SH, MH, Sdr. Moh.Arif Kurniawan ST (Assisten Administrasi umum.), Sales Branch Manager 1 Cirebon PT. Pertamina Marketing Operation Sdr. Adeka Sangtraga Hitapriya ST,CPM. Jelas Kasi humas Polres Cirebon Kota Iptu Ngatidja, SH.MH.
Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Dr. SRIWULAN. SH. MH (Moderator) yang dihadiri Ketua BEM UNU Cirebon Sdr. M. Faisal amin beserta mahasiswa UNU Cirebon dan tamu undangan lainnya sekira 20 orang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari para peserta dan sebagai sarana edukasi kepada warga masyarakat untuk tidak panic dalam menghadapi rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Tutup Ngatidja.
Rasima/Hms