Serah Terima Rektor Baru IISBUD, Bunda Niken Harap Pengelolaan Kampus Lebih Baik.

Buser Bhayangkara 74,

Selaku Ketua Yayasan Dea Mas, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah memimpin serah terima jabatan Rektor Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (IISBUD) Samawa Rea periode 2021 – 2024 dari Miftahul Arzak, S.I.Kom, M.A., kepada rektor terpilih Ahmad Yamin, S.H., yang berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Selasa (30/03).

Ketika menyampaikan sambutannya, Bunda Niken mengatakan bahwa pengelolaan organisasi termasuk perguruan tinggi merupakan sebuah tantangan. Ia berharap dengan hadirnya rektor baru di IISBUD dapat menjadi angin segar untuk pengelolaan institut yang lebih baik kedepannya.

“Dalam mengelola organisasi terutama sebuah kampus agar dapat sesuai dengan jalannya adalah sebuah tantangan. IISBUD sudah berdiri sejak beberapa tahun yang lalu. Insya Allah ditangan rektor yang baru akan semakin baik penanganannya,” ujar Bunda Niken.

Mengenai tantangan yang harus dihadapi oleh IISBUD untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, Bunda Niken berharap agar dapat disiapkan berbagai pembekalan bagi mahasiswa, bukan hanya literasi baca, tetapi literasi mengolah data, literasi teknologi dan literasi kemanusiaan harus diutamakan.

“Kita harapkan dari sisi pendidikan dan kualitas IISBUD semakin bertambah, selain itu dari sisi penilitian dan pengembangan kita harapkan IISBUD sebagai kampus sosial di Sumbawa dapat memberikan kontribusi yang up to date, permasalahan sosial senantiasa dapat berganti setiap hari dan kita dapat memberikan solusi dan analisanya” tutur Ketua Yayasan Dea Mas ini.

Selain itu, Bunda Niken juga menekankan pada pengabdian ke masyarakat harus terus ditingkatkan. “Alhamdulillah pada periode lalu sudah dilakukan dengan cukup baik dan bisa ditingkatkan. Bagaiamana kita memberikan kontribusi ke masyarakat yang masih perlu dibantu dan didukung,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor IISBUD Samawa Rea, Ahmad Yamin, S.H., telah merencanakan untuk melakukan pengembangan terhadap respon masyarakat mengenai Industrialisasi. “Kalau kita berbicara industrialisasi pasti kaitannya dengan pembangunan ekonomi dan lain-lain. Nah ketika industrialisasi dibuat masyarakat itu ikut serta, itulah yang masuk dalam kajian-kajian sosial budaya,” jelasnya.

Senada dengan Bunda Niken, Ahmad Yamin juga mengharapkan agar mashasiwa dan mahasiswi dapat melihat berbagai keadaan sekitar. Salah satunya perkembangan revolusi industri 4.0 agar sebisa mungkin para mahasiswa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangannya.

“Dari Kemendikbud mengedepankan Kampus Merdeka, tentunya tidak hanya berhubungan dengan ilmu dari background mereka, tetapi
juga harus melihat keadaan keadaan disekitar,” tutupnya. ( Fajar, NTB).